Selamat Tahun Baru 2008

Hujan dari sore mengguyur Cibinong. Menyisakan dingin dan perasaan malas untuk keluar. Motor yang sudah disiapkan di halaman akhirnya harus mengalah. Buru-buru dimasukkan ketika gerimis sudah mulai turun.

Tepat ketika pergantian tahun – eh gak berasa apapun padahal -, aku sendirian di depan komputer. Rosa sudah tidur dengan Detha meringkuk di sampingnya. Angga dan Calvin juga sudah terbang ke alam mimpi. Aku mengintip keluar melalui jendela. Hujan masih lumayan deras.

Aku tarik kabel telepon dan mencoba menyambangi duniaku yang lain – yang tak terpengaruh oleh hujan.

Selamat tahun baru 2008.

2 respons untuk ‘Selamat Tahun Baru 2008

  1. rupanya memang GUSTI terus mengingatkan kita agar tidak melulu larut dalam kegembiraan tanpa makna. maka diguyurkanNYA hujan di malam tahun baru. semua dapat bagian. rata dan adil.
    met natal dan tahun baru pak, meski telat.

    Suka

Tinggalkan komentar